PDM Kabupaten Batang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM  Kabupaten Batang
.: Home >

Homepage

Masuknya Muhammadiyah di Bawang

Kecamatan Bawang adalah sebuah Kecamatan yang terletak di posisi paling timur dan selatan Kabupaten Batang. Sebelah timur berbatasan dengan Sukorejo Kendal, sedang sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.

Usia faham Muhammadiyah di Bawang, sebenarnya sudah cukup tua. Pda tahun 1960-an faham ini sudah pernah ada, namun karena jumlah anggotanya rata-rata pendatang, faham ini tidak berkembang sama sekali, bahkan sempat menghilang. Upaya Bapak Nurhadi sebagai tokoh pembawa faham ini di Bawang terhenti, karena tidak ada dukungan sama sekali dari warga setempat, sedang jumlah pendatang pada waktu itu bisa dihitung dengan jari.

Terhentinya pengembangan dakwah Muhammadiyah lebih dikarenakan kondisi sosio – agama masyarakat Bawang sangat kental dengan tradisi yang melembaga dan mengakar dengan baik, sehingga upaya untuk menghidupkan faham ini tidak beroleh tempat.

Setelah melalui perjalanan waktu yang cukup panjang, faham ini mulai muncul kembali. Kehadiran Muhammadiyah kedua kalinya, kira-kira mulai decade tahun 1980-an. Kehadiran ke dua kalinya, ada sedikit dukungan, walaupun dukungan tersebut, mengalir dari para pendatang juga.

Faham Muhammadiyah muncul ke dua kalinya di Kecamatan Bawang, melalui Bawang Kota tahun 1987. pada tahun ini masih menginduk pada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono, Penggagas munculnya faham ini. Pada tahap kedua hanya didukung oleh 7 orang, dan promotornya adalah Muhammadiyah Tersono.

Tokoh yang mengupayakan masuknya faham Muhammadiyah di Bawang adalah Bapak Afandi (Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono) dan Bapak Subekti (Dikdasmen Cabang Tersono).

Sebelum berdirinya Cabang Muhammadiyah Bawang, ranting yang ada masih menginduk pada Cabang Tersono. Dan lepas dari Muhammadiyah Tersono mulai tahun 1990, yaitu dengan berdirinya dua ranting Surjo dan Jlamprang.

Dalam upaya pembentukan ranting dan cabang Muhammadiyah di Kecamatan Bawang, tidak bisa lepas dari peran serta tokoh-tokoh seperti Bapak Subekti, Bapak Afandi PCM Tersono), Bapak Sunardi, Bapak Ragil Setiawan, Bapak Samidi, Bapak Sakijan, Bapak Rohmat HS dan lain-lain. Berdirinya Muhammadiyah Bawang dipromotori oleh Bapak Sunardi, Bapak Try Edy Kosmanto, SPd, keduanya dari ranting Surjo dan Bapak jumali dari ranting Jlamprang. Melalui tiga ranting tersebut, berdirilah Cabang Muhammadiyah Bawang tahun 1990.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang, terus melakukan gerakan dakwah secara persuasive. Masalah-masalah kemiskinan, yang tidak pernah sepi di masyarakat menjadi garapan dakwah Muhammadiyah. Masalah kemiskinan, pendidikan dan ekonomi menjadi agenda utama dakwah Muhammadiyah Cabang Bawang.

Melalui kegiatan nyata pada masyarakat warga yang kebanyakannya dari kelangan Islam Nasionalis (abangan) dan kaum santri tradisionalis atau (NU), yang pada awalnya membenci kahadiran faham Muhammadiyah kini mulai tertarik dan simpatik. Metode dakwah yang diterapkan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang, cukup berhasil.

Langkah maju Pimpinan CABANG Muhammadiyah Bawang ditandai dengan berdirinya amal usaha mulai dari TK – SMK – BMT. Dan kegioatan rutin yang sifatnya sosial pada masyarakat. Gerakan dakwah seperti : gemar melakukan infak – shodaqoh, zakat dan sadar berqurban terus disosialisasikan lewat pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh ranting dan cabang. Keberadaan Muhammadiyah Bawang tidak bisa lepas dari kegiatan utama dan yang telah menjadi cirri khas persyarikatan Muhammadiyah yaitu “pengajian”.

Dakwah nyata terhadap masyarakat antara lain dengan memberikan bantuan beasiswa terhadap anak tidak mampu yang perbulannya mencapai Rp. 260.000,- bantuan untuk fakir miskin dan yatim piatu berupa bantuan produktif sebagai modal dan konsumtif.

Dengan adanya kegiatan tersebut, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang mendapat respon positif dari sebagian warga. Dukungan warga masyarakat Bawang sangat nampak. Pasca muktamar ke 44 di Jakarta – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang berusaha mendirikan STM Teknologi, berdiri pada tahun 2002. tokoh yang menggagas berdirinya STM adalah mB- Sunardi, Bapak H. juki, Bapak Sakijan dan Bapak Solikhin. Sekolah tersebut menampung siswa sekitar 400-an, dan pada Tahun Ajaran ke dua siswa terus bertambah. Banyaknya siswa yang masuk pada STM Muhammadiyah Bawang merupakan bentuk nyata dukungan warga sekitar.

Sampai dengan tahun 2004 amal usaha yang dimiliki oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang sebagai berikut[1] :

1.    LKM 1998 yang kemudian berubah nama menjadi BMT tahun 2001 (BMT Al – Hukmah)

2.    TK ABA berdiri tahun 1990

3.    STM Teknologi berdiri tahun 2001

4.    Bidang kesenian (studio musik) SONARA dan teater “Terawang”


BMT yang blm lama berdiri, juga mendapat sambutan hangat dari warga masyarakat. Omzet yang dimiliki BMT Bawang sekitar 150 juta dan terus bertambah. Kepercayaan masyarakat pada BMT cukup tinggi, maka dibuka berbagai jenis produk tabungan yang antara lain, tabungan qurban, tabungan hari raya dan tabungan manasuka untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Dalam kegiatan dakwah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang memanfaatkan seni teater yang disebut “Terawang”, yang cukup terkenal. Pernah tampil pada pentas Nasional, acara Muktamar dan kegiatan penting lainnya. Dan pada tahun 2001 membuka juga studio SONARA, sebagai tempat latihan bagi kawula muda.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang baru memasuki tiga periode kepemimpinan. Periode tahun 1990 – 1005, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang dijabat oleh Bapak Sunardi sebagai Ketua dan Bapak Samidi sebagai Sekretaris. Tahun 1995 – 2000, masih tetap. Pada periode 2000 –2005 terjadi pergantian pimpinan yaitu Bapak Jumali menjabat sebagai Ketua menggantikan Bapak Sunardi.

Perkembangan Muhammadiyah di Kecamatan Bawang terus membaik, tahun 2002 pimpinan ranting bertambah 1 yaitu dengan terbentuknya Ranting Candi Gugur.Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang sampai tahun 2004 ini memiliki 4 Pimpinan Ranting Muhammadiyah, masing-masing[2]:

1.    Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bawang

2.    Pimpinan Ranting Muhammadiyah Surjo

3.    Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jlamprang

4.    Pimpinan Ranting Muhammadiyah Candigugur.

            
Di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang masih terdapat 16 desa yang belum terbentuk kepengurusan di Tingkat Ranting.

Perkembangan Muhammadiyah Bawang cukup baik, walaupun belum maksimal, melihat jumlah anggota Muhammadiyah di Kecamatan Bawang tidaklah banyak, diperkirakan anggota Muhammadiyah berjumlah 100 sampai 150 orang. Dengan jumlah anggota yang sangat minim dibanding jumlah warga Kecamatan Bawang, berdirinya Lembaga Pendidikan merupakan prestasi yang cukup membanggakan bagi Muhammadiyah Bawang.



[1] Wawancara dengan Bapak Rohmat HS Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang bagian Tabligh periode 2000 – 2005.

[2] Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bawang periode 2000 –2005.



Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website